Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2024

Surat Perpisahan

Allahuyarham Abdul Latief Rahmani Meskipun kamu tidak membaca surat perpisahan ini, semoga doa-doa ayah sampai kepadamu.  Kamu panggil aku dan istriku “ayah” dan “bunda”. Tidak mengapa, Nak. Ayah senang. Begitu juga Bunda. Sungguh kami akan merindukan lagi dipanggil demikian. Tapi, rindu tinggallah rindu, sebab suaramu tak akan lagi menyapa kami. Ada sekat yang memisah kita, antara barzakhmu yang tenang setenang telaga bening, dengan dunia kami yang hiruk pikuk dan bising. 24 tahun silam, kamu lahir di lantai semen rumah kakek dan nenekmu. Rumah sederhana keluarga kita, tempat ayah merasakan manis dan pahit bersama empat saudara kandung ayah dibesarkan. Begitu banyaknya, ayah tak bisa menghitung, apakah manisnya yang sedikit, ataukah pahitnya yang banyak. Tapi itu tidak penting. Sebab, seberapa banyak dan sedikitnya pahit dan manisnya kehidupan kami, selalu ada yang bisa kami banggakan. Bolehlah sedikit kamu tahu, orang bebas menilai kita orang tak berpunya, tapi ayah dan mamakmu, sert

Muhammadiyah Dalam Buku Yudian Wahyudi

Buku Gerakan Wahabi Di Indonesia. Sumber gambar : Wira Bachrun dalam https://www.facebook.com/ “Penjual” Wahabi Yudian Wahyudi banyak dibincangkan lagi sebab kasus jilbab Paskibraka 17 Agustus 2024 kemarin. Tulisan ini bukan untuk mengangkat lagi soal jilbab Paskibraka. Tapi soal lain.  Rupanya, Yudian Wahyudi sempat jualan Wahabi selain "ngusilin" jilbab, cadar, dan agama yang ditudingnya musuh Pancasila. Jualan Wahabinya ini bisa dibaca pada Bukunya berjudul “Gerakan Wahabi Di Indonesia (Dialog dan Kritik)”. Memang, dalam buku itu Yudian tidak sendirian. Ini buku keroyokan di mana Yudian berperan sebagai editor dan pemrakarsa penelitian. Kontributornya ada Agus Moh Najib, M.Ag., DR. Hamidah, M.A, Mansur, M.Ag, Khairul Anam, M.SI, Syaifudin Zuhri, M.A, dan Kasinyo Harto. Sewaktu melamar untuk menjadi dosen di Tuft University Massachuset, Yudian mengaku mempresentasikan karya ilmiah berjudul "The Waves of Wahhabism in Indonesia" di hadapan dewan penguji. Artinya,

Berisik Soal Jilbab Paskibraka

I lustrasi Paskibraka. Sumber gambar : https://id.pinterest.com/ Dalam konteks ini, anggapan bahwa Al-Qur’an itu suci adalah keliru. Kesucian yang dilekatkan pada Al-Qur’an (juga kitab lain) adalah “kesucian palsu” – psudo sacra . Tidak ada teks yang secara ontologis itu suci. Yudian Wahyudi dan Kontroversi BPIP, atau Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dikepalai Yudian Wahyudi. Ingat Yudian Wahyudi, ingat polemik sebuah disertasi doktor di UIN Sunan Kalijaga tentang konsep "Milk al-Yamin". "Milk al-Yamin" adalah konsep keabsahan hubungan seksual non-marital atau di luar pernikahan yang digagas Syahrur. Dewan penguji meluluskan disertasi yang ditulis Abdul Aziz ini dengan nilai sangat memuaskan. Namun, bukan berarti serta merta sepakat konsep " Milk Al-Yamin" bisa diterapkan di Indonesia. Oleh Yudian Wahyudi, konsep ini dianggap tidak cocok diterapkan di Indonesia, khususnya Umat Islam atau bangsa Indonesia secara keseluruhan. Terus, di luar Umat Islam Ind