Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

Muhammadiyah School Culture

  Muhammadiyah Australia College. Sumber gambar: https://aisyiyah.or.id/. Menulis merupakan bagian dari perhatian Rasulullah SAW dalam aspek pendidikan dan pengajaran. Kisah tawanan perang Badar yang diminta mengajarkan keterampilan menulis anak-anak Madinah sebagai tebusan diri mereka menjadi rujukan dalam konteks ini. Sejarawan seperti Ibnu Sa’d dalam “Thabaqat” -nya dan Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma’ad juga menyebutkan fakta ini. “Ada beberapa tawanan pada hari Perang Badar yang tidak memiliki tebusan, maka Rasulullah SAW menjadikan tebusan mereka dengan mengajarkan anak-anak Anshar menulis.” Demikian teks terjemah dari riwayat Imam Ahmad. Rasulullah SAW bahkan menegaskan bahwa beliau tidak akan membebaskan para tawanan itu kecuali setelah mereka mengajarkan kaum Muslimin membaca dan menulis. Zaid bin Tsabit, penerjemah dan sekretaris Nabi SAW dikabarkan merupakan salah satu dari mereka yang belajar pada peristiwa ini. Tragedi Dogma vs Ilmuan Barat Kemajuan Eropa atau Barat hari ini

Hadiah dan Keharuman Bunga

    Ilustrasi bingkisan cantik. Foto Credit: https://mediaindonesia.com/ حين حذق ابنه حماد سورة الحمد وهب المعلم خمسمائة درهم – وفي رواية ألف درهم – فقال المعلم : ما صنعت حتى انفذ الي هذا واحضره واعتذر له. فقال أبو حنيفة: يا هذا تستحقر ما علمت ولدي, والله لو كان معنا أكثر من ذلك لدفعناه تعظيما للقرآن. Kalimat di atas kutipan dari Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaidi pada karyanya berjudul “Imamat al-Imam al-A’zham Abu Hanifah Radhiyallahu anhu fi al-Suluk wa al-Aqidah wa al-Hadits wa al-Fiqh”, hal. 168. Karena kutipan dari aslinya “gundul”, maka dibiarkan “gundul” alias tanpa harakat. Mau saya kasih “rambut”, belum mantap sebab masih suka keder mana mubtada muakhor, khabar muqaddam, fi’il, fail, naibul fail, maf’ul, hal, sifat maushuf, mudhaf mudhaf ilaih , dan serangkaian rumit kaidah ilmu nahwu. Soal terjemah, ini lebih sederhana. Dengan mengintip kamus, selesai masalah. Maka, kira-kira begini arti kutipan di atas itu: “Ketika putranya, Hammad, telah mahir membaca Surah Al-Fatihah, A

Balada Kh*ng Gu*an Isi Rengginang

Khong Guan Rasa Rengginang. Ilustrasi dari https://www.merahputih.com/ PAK Mu’ti yang Sekum PP Muhammadiyah itu orangnya jenaka. Kadang kejenakaannya memaksa orang nyengir tapi sambil mikir serius. Seperti twitnya soal masjid dan rengginang misalnya. Saking dipikirin, boleh jadi malah bikin beberapa gelintir otak pengurus DKM Muhammadiyah “anget”. “Masjid Muhammadiyah harus dikelola dengan baik agar tidak seperti kaleng Kh*ng Gu*an. Luarnya biskuit, dalamnya rengginang. Namanya Masjid Muhammadiyah, amaliah ibadah dan kegiatan bertentangan dengan Muhammadiyah.” https://x.com/abe_mukti Meskipun bahasanya agak menggelikan karena jenaka, tapi cukup bikin malu. Geli, sebab mengundang tawa kecil seperti anak kecil tengah merasakan ketiaknya yang sedang digelitiki. Juga malu, sebab tidak jarang ada pengurus masjid Muhammadiyah mengabaikan masjidnya sendiri. Apa tidak malu pada kaleng Kh*ng Gu*an dan rengginang? Sindiran Pak Mu’ti ini perlu diperhatikan, loh. Terlepas beliau serius atau seda

Enjoy In The Second Life

Aku dan sahabat sedang meresapi qoute- nya Helen Keller: "Walking with a friend in the dark is better than walking alone in the light" di Kota Bambu Selatan, Slipi, Senin 07 Oktober 2024. Hari yang ajaib. Tubuhmu “dimatikan sementara”. Kehidupanmu dikuasai fungsinya oleh alat-alat medik. Pisau bedah merobek. Jarum dan benang menjahit. Alat-alat warisan Abul Qasim az-Zahrawi 1.011 tahun yang lalu itu menjalankan fungsinya di meja bedah. Dokter bekerja cermat. Semua dihitung dengan akurasi amat presisi. Sebab taruhannya hidup atau mati. Aku tidak bisa menebak ada di mana titik pasrahmu saat itu bersemayam. Mungkin sudah pada maqam syatahat- nya para sufi, di mana hidup dan mati sama-sama tiada beda, sebab keduanya mengantarmu pada gerbang kebahagiaan yang dicari-cari pemburu rida Tuhan. Begitulah kamu kemarin, saat ikhtiar perobatan berhenti di ruang operasi. Hari yang sungguh-sungguh ajaib. Saat dokter berjuang mengatasi kebocoran jantung yang kamu derita, jantung dan paru-pa

Jurusan Dunia Akhirat

Simran dan Raj dalam Dilwale Dulhaniya Le Jayenge. Foto milik https://bollywood.id/ BOLEH jadi ini sebuah kelemahan. Bila sudah fokus pada tuts alfabetik, maka ke sana lah semua perhatian tertuju. Kadang segala panggilan menguap seperti asap seduhan kopi. Jangan pula ditanya pesan WhatsApp. Paling sekadar di toleh sebentar, dibalas sekadarnya, setelah itu forgeted . Ini tidak baik sebenarnya. Kehilangan dua handphone dalam semalam dengan nomor kontak belum sempat dipindahkan ke Google Drive itu bikin nyesek. Bukan saja kehilangan gawainya, tapi juga jeroannya yang penting-penting termasuk nomor kontak darurat yang sewaktu-waktu sangat dibutuhkan. Maka belakangan, banyak pesan Whatsapp tidak muncul nama kontak pengirim. Tapi karena sedang mengejar deadline , pesan yang masuk dibaca sejenak, dijawab alhamdulillah dan terima kasih. Seperti pesan undangan walimah seminggu yang lalu, namun abai memeriksa siapa pengirimnya dan kapan resepsi itu akan digelar.| Malam Minggu kemarin saya izi

Misteri Paku Seorang Muazin

Ilustrasi muazin.  Pengumandang azan Subuh itu telah pergi. Dia meninggalkan rekaman abadi. Bukan pada pita kaset, pada keping piringan hitam, atau pada perangkat digital. Bukan. Sebab dia tak pandai pada media-media profan itu. Suaranya yang yang khas sudah terekam dalam media buatan Tuhan. Menempel dalam memori setiap orang sekitar masjid Al-Huda, masjid Muhammadiyah yang megah di kampung kami. Apakah itu memori orang Muhammadiyah, memori orang Aswaja, bukan memori orang Muhammadiyah atau bukan pula orang Aswaja semua merekamnya. Ayo! Kita bertaruh. Suara azannya itu bahkan terekam melekat pada memori orang Muhammadiyah atau orang Aswaja yang lupa sembahyang, lupa jalan ke masjid, atau lupa pada Tuhan seru sekalian alam. Semua merekamnya. Sebab rumah-rumah mereka yang pelupa itu hanya sejengkal saja berdiri di samping teritikan masjid, tetangga masjid, atau bahkan pengurus masjid atau musala. Jadi, andaikata satu waktu pada tengah malam Tuhan berkehendak mengutus makhluk gaib untuk