Muhammadiyah Australia College. Sumber gambar: https://aisyiyah.or.id/. Menulis merupakan bagian dari perhatian Rasulullah SAW dalam aspek pendidikan dan pengajaran. Kisah tawanan perang Badar yang diminta mengajarkan keterampilan menulis anak-anak Madinah sebagai tebusan diri mereka menjadi rujukan dalam konteks ini. Sejarawan seperti Ibnu Sa’d dalam “Thabaqat” -nya dan Ibnul Qayyim dalam Zadul Ma’ad juga menyebutkan fakta ini. “Ada beberapa tawanan pada hari Perang Badar yang tidak memiliki tebusan, maka Rasulullah SAW menjadikan tebusan mereka dengan mengajarkan anak-anak Anshar menulis.” Demikian teks terjemah dari riwayat Imam Ahmad. Rasulullah SAW bahkan menegaskan bahwa beliau tidak akan membebaskan para tawanan itu kecuali setelah mereka mengajarkan kaum Muslimin membaca dan menulis. Zaid bin Tsabit, penerjemah dan sekretaris Nabi SAW dikabarkan merupakan salah satu dari mereka yang belajar pada peristiwa ini. Tragedi Dogma vs Ilmuan Barat Kemajuan Eropa atau Barat hari ini