Bayram Abqori, anak miskin Kampung Pesisir di Depok. Ketika mengandung Qori, ibunya bermimpi melihat rembulan jatuh di atas genting rumahnya. Cahayanya menembus celah bilik bambu rumahnya. Ibu Qori selalu berdoa agar Qori menjadi cahaya rembulan bagi kegelapan manusia, sesuai mimpinya.
Selepas lulus Madrasah Mu’allimin, Qori mengajar di sebuah madrasah di kampungnya. Ia ingin menjadi guru, mengikuti jejak bapaknya. Baginya guru adalah profesi terbaik yang bisa melahirkan manusia-manusia yang berakal dan berakhlak. Namun saat menerima gaji pertamanya, ia terhenyak. Sebulan mengajar ia hanya dihargai 35 ribu rupiah, jauh di bawah gaji buruh pabrik dan satpam komplek. Bagaimana ia bisa meneruskan kuliahnya dengan penghasilan sebesar itu?
Qori kecewa. Profesi guru yang amat mulia dihargai begitu rendah. Ia gamang. Apakah Qori tetap bertahan, ataukah mengikuti jejak teman-temannya mencari penghasilan lain yang lebih baik? Haruskah ia tinggalkan profesinya?
Novel ini tentang kesederhanaan, pengorbanan, dan integritas seorang guru. Mengharukan!
“Novel tentang seorang guru di antara linangan air mata, tawa, dan ingatan akan ilmu serta agama.”
(Dasaptami Tunggadewi, Pendiri Yayasan Peduli Guru Kita (PEGITA))
“Semua guru harus baca novel ini. Agar semakin semangat mendidik generasi bangsa dan menyalakan cinta bagi pelajar dalam menggapai cita-cita.”
(Naqiyyah Syam, Penulis, Ketua FLP Wilayah Lampung)
“Melalui novel ini, penulis mengingatkan kita akan syarat utama seorang guru: tulus dan mencintai profesinya.”
(Marjohan, M.Pd., Guru SMA Berprestasi Tingkat Nasional 2012)
“Kisah yang dihadirkan dalam buku ini adalah fakta di sekitar kita. Masyarakat seakan memaklumi bahwa profesi guru madrasah harus dijalani dengan ikhlas, tanpa bayaran. Tugas mulia seorang guru belum diimbangi dengan kemuliaan kehidupan di masyarakat. Buku ini menyadarkan tentang hak dan kewajiban seorang guru. “
(DR. H. Ahmad Sofyan, MP.d, Direktur Madrasah Pembangunan UIN Jakarta)
“Keutamaan orang berilmu di atas ahli ibadah adalah seperti keutamaan rembulan di atas seluruh gugusan bintang.”
0 Comments
Posting Komentar