Ehm..Kali ini Kiai Adung akan lebih sering berjibaku dengan "masalah" perempuan. Mengapa? Karena persoalan hidup. Tak ada hidup jika tidak ada perempuan. swit swiw..! Terlebih,aspek kehidupan. Mulai dari urusan "mempercantik diri" sampai urusan epoleksosbud dan agama pun melibatkan perempuan. Hanya saja sekali lagi, perempuan-perempuan yang dihadapi Kiai Adung kali ini adalah perempuan " Liberaliyah"

Dibantu Nyai dan Syifa, istri dan anaknya , Kiai Adung menjadi Trio Kocak yang lihai membuat segerombolan Liberal mati kutu. Selamat menikmati !

"Kreatif! Kriteria buku komedi yang asyik adalah ketika penulisnya ikutterbahak ketika sedang menulisbukunya. Membaca buku ini, selain terkekeh, pembaca juga merasakan persepsi unik karena ide segar, karakter, dan adegannya benar-benar nyata kocaknya. Swear, nyesel kalau kebanyakan mikir untuk beli buku ini." (Risma El-Jundi,novelis)

"Saya ngikutin kisah Kiai Adung sejak dari ronde pertama. Ibarat kelapa yang makin tua makin bersantan, makin ke sini--maksudnya makin tua hihi--kelakuan Sang Kiai makin ngeselin. Suer, bikin pegel ati! (Irvan Aqila,Penulis Novel Komedi Remaja)